Belajar menjadi seperti air itu perlu.Sifat air yang selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah dianalogikan seperti sikap rendah hati pada manusia. Ia peduli dengan lingkungan sekitar dan tidak selalu menargetkan dirinya untuk terus berada di atas untuk menjadi sesuatu yang lebih berguna. Dengan sifatnya tadi air akan mampu mengisi setiap celah yang kosong. Yap, terkadang kita perlu menjadi tak seperti biasanya untuk bisa mencapai pada sesuatu yang bernilai lebih. Tak hanya itu, air juga tak pernah membuat dirinya menjadi benar-benar hilang. Dalam siklusnya, air akan tau kemana ia akan bermuara, pulang ke tempat ia kembali.
Mau menjadi air jernih atau keruh? Air tenang atau beriak? Itu semua adalah pilihan kita. Satu hal yang harus selalu kita ingat, baik jernih ataupun keruh tetap saja air akan selalu menebar manfaat kebaikan. Tidak bisakah kita juga menjadi seperti air?
Untuk membaca lebih lanjut dapat menuju ke Buletin Al Chemist Air
Buletin Al Chemist "Mimpi Tanpa Tepi Asa Tanpa Muara"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah mengunjungi website resmi Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY