PEMANFAATAN
LIMBAH
RUMAH
TANGGA (ANORGANIK)
Sampah anorganik adalah sampah yang berasal bukan dari
makhluk hidup. sampah anorganik memerlukan waktu yang lama atau bahkan tidak dapat
terdegradasi secara alami. Beberapa sampah anorganik diantaranya styrofoam,
plastik, kaleng, dan bahan gelas atau beling. Salah satu pemanfaatan sampah
anorganik adalah dengan cara proses daur ula
ng (recycle). Daur ulang merupakan
upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat
dipakai kembali. Pendidikan lingkungan hidup yang kita kenal adalah pendidikan
yang diberikan secara formal mulai dari Sekolah dasar (SD) sampai dengan
Perguruan tinggi (PT) untuk mengenal lingkungan, baik itu adalah dampak positif
maupun dampak negatif.
Dalam pendidikan lingkungan hidup ada yang dinamakan
limbah, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga. Biasanya yang
namanya limbah adalah hasil buangan, tapi bagaimana caranya agar hasil buangan
tersebut bersahabat dengan alam dan dapat dimanfaatkan. Hasil kajian ternyata
limbah yang tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan sangat berbahaya, maka
saat ini yang akan dibahas adalah limbah rumah tangga yang berupa sampah
anorganik. Dalam kamus bahasa Indonesia Limbah adalah buangan yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di
mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan.
Ada sampah, ada air kakus, dan ada air buangan dari
berbagai aktivitas domestik lainnya . Limbah padat lebih dikenal sebagai
sampah, yang sering kali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki
nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan
kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas
tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama
bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah.
Dari sekian limbah rumah tangga ada yang sangat
berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia yaitu sampah anorganik yang
keberadaannya kadang dianggap kecil. Dari hasil kajian pustakamaka menunjukan
bahwa sampah menurut jenisnya terbagi menjadi: Garbage (sisa pengelolaan atau
sisa makanan yang mudah membusuk), Rubbish (bahan atau limbah yang tidak mudah
membusuk), Ashes (sejenis abu hasil dari proses pembakaran seperti pembakaran
kayu, batubara maupun abu dari hasil industry), Dead animal (segala jenis
bangkai yang membusuk seperti bangkai kuda, sapi, kucing tikus dan lain-lain),
Street sweeping (segala jenis sampah atau kotoran yang berserakan di jalan
karena perbuatan orang yang tidak bertanggungjawab) dan Industrial waste
(benda-benda padat sisa dari industri yang tidak terpakai atau dibuang Misal
industri kaleng dengan potongan kaleng-kaleng yang tidak terolah.
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh volume
sampah yang tinggi yang tidak dikelola dengan baik adalah gangguan kesehatan,
menurunkan kualitas lingkungan, menurunkan estetika lingkungan dan terhambatnya
pembangunan negara. Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan
mencapai tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus
mengikuti filosofi pengelolaan sampah. Filosofi pengelolaan sampah sudah kita
kenal adalah bahwa semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari
sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik, serta
lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit. Sampah anorganik adalah
sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sinterik
maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik ialah
sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik
maupun hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam
dan tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik,
kaleng.
Tim Penulis PM (2008) mengatakan bahwa sampah anorganik
(sampah kering), yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
dan sebagainya. Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami oleh
alam. Walaupun demikian, sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya sehingga apabila diolah lebih
lanjut dapat menghasilkan keuntungan. Selain dijual sampah anorganik dapat
diolah menjadi barang hiasan rumah tangga, peralatan rumah tangga, dan bahan
dalam pembuatan karya seni rupa. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual
dan diolah menjadi produk baru adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol
dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS,
maupun karton.
Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik
dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap
rumah. Pemanfaatan Kembali Kegiatan pemanfaatan sampah kembali. Pemanfaatan
sampah organik, seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah membusuk
dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan
fungsi kawasan wisata. Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan
kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang.
Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung,
misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas,
botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak
dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan
menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan, mengurangi luasan
kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta memperkecil permasalahan sampah yang
saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.
Nama
: Jossephine .D. Iki
Prodi/Kelas
: KIMIA/B
NIM : 19307141020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah mengunjungi website resmi Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY