Tardigrada merupakan hewan mikroskopis yang termasuk hewan invertebrata. Pada tahun 1773, Johann August Ephraim Goeze, ahli zoologi Jerman, pertama kali menemukan hewan menyerupai beruang super kecil yang hidup di lumut sehingga hewan ini disebut “kleiner wasserbär” atau “beruang air kecil”. Kemudian pada tahun 1777, Lazzaro Spallanzani, ahli biologi Italia, menamai hewan lucu ini "tardigrada" yang berarti "langkah lambat" karena jalannya yang lambat. Hewan ini pun disebut tardigrada hingga sekarang dan dikenal dengan sebutan beruang air (water bear).
Tardigrada memiliki panjang ±0,5 milimeter sehingga hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Mereka memiliki tubuh berbentuk tabung dengan empat pasang kaki berujung cakar yang memberi mereka penampilan menyerupai beruang. Tardigrada tidak memiliki tulang, tetapi memiliki kerangka hidrostatik-kompartemen berisi cairan yang dikenal sebagai hemolymph sebagai penopang. Hewan mikroskopis ini memiliki mulut khusus yang disebut bucco pharyngeal yang memungkinkan mereka menyedot nutrisi dari tanaman, alga, dan protozoa kecil.
Tardigrada menghuni berbagai lingkungan, termasuk lumut, tanah, air tawar, dan bahkan lautan dalam. Hewan ini juga ditemukan di lingkungan ekstrem seperti mata air panas, gletser, dan Antartika. Tardigrada memiliki kemampuan untuk mengatasi lingkungan ekstrem dengan menutup diri mereka. Metabolisme tardigrada mampu mengatasi kekeringan atau pembekuan yang memberi mereka daya tahan di berbagai kondisi lingkungan.
Ketika tardigrada berada di lingkungan yang ekstrem, mereka akan memasuki kondisi yang disebut cryptobiosis. Dalam kondisi ini, tardigrada seperti mengalami kematian sehingga mereka mampu bertahan hidup di tempat yang tidak memiliki air dan pada suhu serendah -200°C dan setinggi 151°C. Apabila tardigrada dalam keadaan ini terkena air lagi, mereka dapat hidup kembali.
Keunikan tardigrada membuat para peneliti melakukan uji coba mengenai seberapa kuat hewan ini dapat bertahan hidup. Pada tahun 2007, tardigrada dalam kondisi dehidrasi dibawa ke orbit rendah bumi sebagai bagian dari misi FOTON-M3. Hewan super mungil ini ditempatkan pada lingkungan ruang hampa udara selama 10 hari berturut-turut. Setelah kembali ke bumi, tardigrada hidup kembali dalam waktu 30 menit setelah direhidrasi.
Tardigrada sangat tahan banting pada berbagai kondisi lingkungan. Karakteristik unik mereka telah menarik minat para ilmuwan. Kemampuan tardigrada untuk bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan membuat tardigrada dijuluki sebagai hewan terkuat di bumi.
REFERENSI
Bertolani, R. 2001. Evolution of the Reproductive Mechanisms in Tardigrades: A Review. Zoologischer Anzeiger, 240: 247-252.
Bryce, Emma. 2018. "How Long Do Tardigrades Live?", https://www.livescience.com/62720-tardigrade-lifespan.html diakses pada 25 April 2024 pukul 14.47.
Robertson, Lauren. 2022. "Everything You Need (You Want) to Know About Tardigrades", https://frontlinegenomics.com/everything-you-need-and-want-to-know-about-tardigrades/ diakses pada 25 April pukul 15.15.
SUMBER GAMBAR https://s3-us-west-1.amazonaws.com/scifindr/articles/image2s/000/002/856/large/tardigrade.jpg?1501131727
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah mengunjungi website resmi Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY