Déjà vu: Apakah Ini Hanya Mimpi atau Kebenaran?

 


     Déjà vu adalah fenomena psikologis yang menyebabkan seseorang merasakan bahwa mereka telah mengalami situasi atau pengalaman yang sama sebelumnya, meskipun sebenarnya itu benar-benar baru. Istilah ini berasal dari bahasa Perancis yang berarti "sudah pernah terlihat" dan telah dipakai sejak tahun 1890 oleh Emile Boirac.

     Kenapa ya kita bisa mengalami Déjà vu? Menurut penelitian yang sudah dilakukan oleh ilmuwan bertahun-tahun berikut adalah beberapa teori yang dapat menjelaskan Déjà vu. 

1. Teori Split Perception. Déjà vu dapat terjadi karena otak kita membentuk ingatan dalam sekali pandang, bahkan dalam waktu yang singkat. Misalnya, seseorang melihat jalan penuh kupu-kupu, lalu esok harinya melihat jalan yang sama dan merasakan "sudah pernah melihat" itu. 

2. Kejang Lobus Temporal. Kejang lobus temporal yang umumnya dialami oleh penderita epilepsi, stroke, tumor, atau kelainan pembuluh darah di otak, dapat menyebabkan respon seseorang terhadap lingkungan sekitar menjadi menurun. Ini dapat berupa berulang-ulang melakukan hal yang sama dan merasakan déjà vu

3. Persepsi atau perhatian ganda pada teori ini dijelaskan bahwa déjà vu terjadi ketika otak mengalami gangguan minor, sehingga terbentuk impuls atau aliran listrik yang sedikit berbeda. Hal ini dapat menyebabkan otak menyimpan potongan-potongan informasi yang tidak lengkap, sehingga ketika kita mengamati sesuatu yang mirip, perasaan ini mungkin muncul. 

4. Teori Memory Recall. Menurut penelitian déjà vu berkaitan dengan cara seseorang dalam menyimpan dan memproses ingatan. Déjà vu bisa terjadi sebagai respon terhadap peristiwa yang sama persis yang pernah dialami seseorang sebelumnya, namun orang tersebut tidak mengingatnya. Teori memory recall berlangsung di tempat yang berbeda namun dengan vibes yang hampir sama.

5. Cara Kerja Rhinal Cortex. Rhinal cortex, yaitu bagian otak yang berfungsi untuk mendeteksi rasa tidak asing atau familier. Bagian otak ini bisa menjadi aktif tanpa memicu bagian hippocampus, yang berperan sebagai tempat penyimpanan memori.

     Jadi berikut adalah beberapa teori yang dapat menjelaskan apa itu déjà vu. Déjà vu lebih banyak dirasakan oleh kelompok usia muda, biasanya antara 15 sampai 25 tahun. Seiring bertambahnya usia, frekuensinya terus menurun. Déjà vu juga bisa dirasakan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Meskipun tidak ada angka pasti untuk hal ini, fenomena ini secara acak dan tidak dapat diperkirakan. Hampir setiap orang pernah mengalaminya tapi kalau sudah mengganggu aktivitas teman-teman lebih baik tanya ke dokter ya teman-teman. 


Referensi:

Nanda, Salsabila. 2024. Apa Itu Dejavu? Kenapa Kita Sering Mengalaminya? Diakses pada 10 Agustus 2024 dari https://www.brainacademy.id/blog/pengertian-dan-penyebab-dejavu


Apa itu Dejavu? Kenali Definisi dan Teori Penyebabnya. 2023. Diakses pada 10 Agustus 2024 dari https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-dejavu 


Dejavu, Perasaan Familier yang Muncul secara Tiba-Tiba. 2023. Diakses pada 10 Agustus 2024 dari https://www.alodokter.com/dejavu-perasaan-familier-yang-muncul-secara-tiba-tiba 




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi website resmi Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY