INTRUSIVE THOUGHTS: KETIKA PIKIRAN MENJADI MUSUH TERBESARMU


        Ketika kalian berada di atas gedung tinggi, pernahkah kalian berpikiran "Gimana ya kalau aku lompat?" atau ketika sedang berjalan di pinggir jalan raya yang ramai kendaraan, pernahkah kalian berpikiran "Kalau aku lari ke tengah jalan gimana ya?". Itu semua disebut intrusive thoughts. Pikiran-pikiran ini memang mengerikan apabila benar-benar dilakukan. Normalnya, jarang sekali kita menuruti pikiran-pikiran itu. Jadi, sebenarnya apa itu intrusive thoughts?

        Intrusive thoughts adalah fenomena psikologis di mana pikiran-pikiran yang tidak diinginkan bahkan mengerikan muncul secara spontan dan berulang di dalam pikiran. Pikiran ini sering kali bertentangan dengan nilai-nilai atau keinginan kita dan bisa menyebabkan kecemasan, rasa bersalah, atau bahkan rasa malu apabila benar-benar dilakukan. Intrusive thoughts dapat berupa kekhawatiran yang tidak beralasan, imajinasi yang tidak diinginkan, atau ide-ide yang menimbulkan kecemasan. Intrusive thoughts didefinisikan sebagai pikiran, gambaran, dorongan, atau impuls yang tiba-tiba muncul dalam pikiran seseorang (Gagné & Radomsky, 2020).

        Intrusive thoughts biasanya berbeda dari pikiran normal yang biasanya dipikirkan. Intrusive thoughts umumnya cukup mengganggu dan ketika pikiran itu muncul, kita akan berusaha untuk membuat pikiran tersebut hilang sesegera mungkin. Intrusive thoughts ini dapat muncul secara tak terduga dan bukan karena kita ingin memikirkannya. Biasanya, intrusive thoughts sulit untuk dikendalikan dan dapat terbesit di benak kita berulang-ulang. 

        Intrusive thoughts dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Stres tinggi dan kecemasan dapat memicu munculnya pikiran negatif. Ketika seseorang berada dalam keadaan cemas, pikiran negatif lebih mudah muncul dan menjadi lebih intens. Intrusive thoughts sering kali terkait dengan gangguan kesehatan mental, seperti gangguan obsesif-kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder), gangguan stres pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder), atau gangguan kecemasan umum. Dalam kasus ini, intrusive thoughts lebih sering dan lebih mengganggu. Depresi tidak hanya mempengaruhi suasana hati, tetapi juga pola pikir. Orang dengan depresi mayor sering kali memiliki intrusive thoughts yang negatif dan pesimis, seperti pikiran tentang bunuh diri atau perasaan tidak berharga.

        Intrusive thoughts harus diatasi untuk mencegah pikiran negatif yang berlebih. Intrusive thoughts yang terlalu intens muncul dalam pikiran dapat menyebabkan gangguan kecemasan. Ketika intrusive thoughts muncul, biarkan pikiran itu lewat. Jangan terlalu memaksa intrusive thoughts untuk berhenti. Biarkan berlalu dengan cara alihkan perhatian ke yang lain. Biasanya, intrusive thoughts muncul ketika kita melihat sesuatu. Alihkan pandangan dari hal itu untuk membiarkan intrusive thoughts berhenti dengan sendirinya. 

        Penting untuk diingat bahwa intrusive thoughts adalah hal yang normal. Intrusive thoughts tidak selalu menandakan adanya gangguan mental yang serius. Namun, jika intrusive thoughts sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya segera konsultasikan dengan ahli. 

REFERENSI:
Arnáez, S., García‐Soriano, G., López‐Santiago, J., & Belloch, A. (2021). Illness‐related intrusive thoughts and illness anxiety disorder. Psychology and Psychotherapy: Theory, Research and Practice, 94(1), 63-80.
Clark, D. A. (Ed.). (2005). Intrusive thoughts in clinical disorders: Theory, research, and treatment. New York: Guilford Press.
Gagné, J. P., & Radomsky, A. S. (2020). Beliefs about losing control, obsessions, and caution: An experimental investigation. Behaviour research and therapy, 126, 103574.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi website resmi Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY