Para peneliti telah menemukan bahwa Venus adalah planet terpanas di tata surya kita, dengan suhu mencapai 465°C, mengalahkan rekor panas Merkurius. Atmosfer planet Venus yang diketahui 100 kali lebih tebal dari atmosfer yang kita tinggali, yang terdiri dari gas rumah kaca seperti karbon dioksida. Venus juga memiliki sedikit nitrogen, dan awan di Venus terbuat dari asam sulfat.
Gas rumah kaca memungkinkan energi panas dari Matahari melewati permukaan Venus. Panas kemudian dipantulkan dan bergerak kembali ke luar angkasa, namun gas-gas tersebut memerangkap panas sehingga tidak dapat keluar, sehingga menghangatkan atmosfer. Selain itu, Matahari yang memancarkan radiasi dalam jumlah sangat besar dengan jarak yang cukup dekat sehingga perpindahan panasnya tidak efisien dan menyebabkan suhu di Venus sangat tinggi. Di Venus, hal ini terjadi di seluruh atmosfer, yang berarti sejumlah besar panasnya terperangkap. Sedangkan Merkurius tidak memiliki atmosfer karena ukurannya yang sangat kecil sehingga gravitasinya tidak cukup untuk menahan atmosfer di permukaan planet ini. Tidak ada atmosfer berarti tidak ada cara untuk mempertahankan panas.
REFERENSI:
Ma’as, A. (2023). Apa yang Membuat Planet Venus Lebih Panas daripada Planet Merkurius?. Diakses 10 November 2024 dari https://kids.grid.id/read/473896254/apa-yang-membuat-planet-venus-lebih-panas-daripada-planet-merkurius?page=all
Lulu, L. (2024). Mengapa Suhu di Venus Lebih Panas Dibandingkan di Merkurius?. Diakses 10 November 2024 dari https://www.kompas.com/sains/read/2024/01/11/163000323/mengapa-suhu-di-venus-lebih-panas-dibandingkan-di-merkurius-.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah mengunjungi website resmi Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY